Ciptakan Generasi Platinum, 436 Bayi Di Cirebon Mengikuti Program Brain Booster


CIREBON - Guna menciptakan generasi platinum sebagai generasi penerus, Kementrian Kesehatan menciptakan sebuah program bertajuk Brain Booster, dan sejak beberapa tahun lalu di launching, program tersebut sudah berjalan di Kota Cirebon, bahkan beberapa waktu lalu saat launching program Layad Rawat dari Pemprov Jabar, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berencana akan mengadopsi program Brain Booster yang sudah berjalan di Kota Cirebon tersebut untuk tingkat Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edy Sugiarto menjelaskan, Brain Booster memang merupakan program dari Kemenkes yang dilaunching empat tahun yang lalu, namun dari 27 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat, Brain Booster ini baru berjalan di Kota Cirebon.

“Empat tahun yang lalu program ini digalakkan oleh Kemenkes, tapi di Jawa Barat baru berjalan di Kota Cirebon, kita sudah punya 436 bayi yang diintervensi oleh program Brain Booster ini,” ungkap Edy.

Edy menjelaskan, secara fungsi, Brain Boosterini berguna untuk menstimulasi kemampuan otak anak yang masih dalam bentuk janin, dimana dalam otak manusia terdapat lima milyar sel glia, dan tidak semua sel tersebut sudah dioptimalkan.

“Mungkin kita-kita saat ini hanya 60 persen saja sel yang terupgrade, ada yang mati dan ada yang berkembang, dan Brain Booster ini adalah untuk menstimulus agar sel tadi bisa terupgrade sehingga kemampuan otaknya maksimal,” tutur Edy.

Lebih lanjut, program ini dimulai untuk ibu hamil yang usia kandungannya memasuki 20 bulan, dimana penerapannya, dengan menggunakan alat yang disediakan, para bumil memperdengarkan alunan musik-musik tertentu yang sudah disiapkan Kementrian kepada janin.


“Ada sembilan kecerdasan majemuk bisa teroptimalisasi dengan Brain Booster, prosesnya, usia 20 minggu kehamilan, janin di stimulasi dengan musik klasik dari Kemenkes melalui program Brain Booster, itu ada 11 musik dengan frekuensi antara 5 ribu sampai 8 ribu hertz, diperdengarkan kepada sang janin selama satu jam di malam hari, proses pendengaran janin itu di malam hari, mulai usia 21 minggu sampai melahirkan,” jelas Edy. (Infocrb)

Subscribe to receive free email updates: